KEHENINGAN YANG BERBICARA: MENGAPA KITA PERLU MENULIS?
Oleh: Shiny.ane el'poesya
Tulisan adalah sebuah fenomena yang mewujudkan transformasi bahasa dan pemikiran manusia ke dalam realitas abadi yang nyata. Berbeda dengan ucapan yang bersifat sementara dan terikat pada momen, tulisan menciptakan ruang di mana gagasan dapat melampaui batas waktu dan kehadiran fisik.
Teks akan memorikan petualangan, dan oleh karenanya tulisan menjadi harta karun bagi kepala manusia. Di mana bahasa tidak lagi bergantung pada suara yang hidup, melainkan membentuk sistemnya sendiri yang mandiri.
Dalam tindakan menulis, memori manusia mengalami metamorfosis yang mendalam. Tulisan mengeksternalisasi pikiran, membebaskan ingatan dari kelemahan alami manusia: dari kelelahan bercakap-cakap hingga kemandekan sarana ucap sebab perbedaanya di setiap budaya dan waktu.
Memori dalam teks tulis akan tumbuh subur, bukan hanya sebagai tempat penyimpanan peristiwa, tetapi sebagai kekuatan kreatif yang mampu menghasilkan interpretasi baru. Kata-kata yang tertulis memungkinkan ingatan untuk keluar dari batas-batas pikiran manusia dan memasuki ruang bersama yang objektif dan dapat diakses oleh semua orang dalam cara mengabadinya yang khas.
Kemandirian tulisan adalah salah satu ciri yang paling mencolok. Teks yang tertulis sering berbicara tanpa membutuhkan pembicaranya, membawa maknanya secara mandiri dari penciptanya. Ini bukan hanya sekadar bicara dalam kerangka "Kematian Pengarang", melainkan, tulisan memang memiliki keagenan yang tidak dimiliki oleh kata-kata yang diucapkan bahkan ketika pembicara awalnya sudah ratusan tahun tidak dapat lagi berbicara mengenai apa yang pernah dibicarakannya.
Tulisan menjadi utusan yang tidak mati bersama suara dan mayat pencipnya. Ia bertahan, menyampaikan pesan lintas waktu; tentu selama tulisan itu bertahan sebagai sebuah prasasti atau dokumen (lembaran, gulungan, buku dst.) yang bisa ditemukan kembali.
Bahasa tertulis tidak membutuhkan seorang orator untuk menjadi utuh. Ia menetapkan tatanan linguistiknya sendiri, yang sunyi namun penuh makna. Dalam sebuah struktur yang meskipun seringkali cacat secara teknis, keheningan tulisan adalah bentuk komunikasi yang memungkinkan refleksi, analisis, dan kedalaman pemahaman yang tidak dapat dicapai oleh bahasa lisan. Dan ini merupakan sebuah/salah satu transendensi yang sangat objektif yang dimiliki manusia.
Transendensi ini membebaskan ingatan manusia dari keterbatasan biologisnya. Tulisan menyatakan kebebasan memori, bahkan memungkinkannya berfungsi melampaui kemampuan sementara pikiran. Ia menyediakan wadah tempat pengetahuan dapat disimpan, dikunjungi kembali, dan dibayangkan ulang, menjadi alat untuk refleksi kemajuan kolektif.
Berbeda dengan kata-kata yang diucapkan, yang terikat pada kefanaan para pembicara, tulisan mencapai bentuk yang memang sekali lagi, kuat bertendensi pada keabadian. Bahasa lisan memudar bersama para penggunanya, tetapi tulisan tetap ada sebagai kehadiran yang abtrak tetapi begitu nyata.
Dan oleh karenanya, peradaban manusia dijamin kesinambungannya, memastikan bahwa gagasan, filsafat, dan bahkan cerita-cerita yang belum tentu benar-salahnya bertahan melintasi perjalanan waktu, untuk kemudian diselidiki di waktu mendatang.
Melalui tulisan, manusia menantang lupa dan menciptakan ingatan yang hidup. Melalui tulisan, manusia mampu melestarikan sejarahnya, menyampaikan pengetahuannya, dan mengartikulasikan aspirasinya dengan cara yang lebih kompleks dengan banyak potensi medan interpretasi yang terbuka. Setiap kata yang tertulis menjadi saksi dari kelahiran ini, di mana gagasan dapat terus berdialog dengan dunia melampaui pengalaman individu bahkan sejarah sebuah bangsa yang tertutup.
Tulisan bukan sekadar alat; ia adalah medium di mana manusia memperluas kemampuan kognitif dan linguistiknya. Ia bahkan mampu mengubah struktur fisiologis dari manusia sebagai spesies yang terus mengembangkan kompleksitas otaknya.
Ya, tulisan mendefinisikan ulang memori, bukan sebagai gudang pasif, tetapi sebagai peserta aktif dalam penciptaan makna. Tulisan mentransformasi bahasa, bukan hanya sebagai catatan ucapan, tetapi sebagai sistem mandiri yang mampu menghasilkan kebenarannya sendiri. Dalam pengertian ini, tulisan menjadi pelindung sekaligus pembebas memori manusia, menawarkan dialog tanpa batas antara diri dan dunia.
Desember 2024
#fyp #tulisan #viral #trending
Komentar
Posting Komentar