Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Tahun Baru Lagi, Ada Mimpi Baru?

Gambar
Pertanyaan ini sering kali menghantaui tidur malam. Dalam dada sesak. Ingin tenggelam di laut terdalam. Pertanyaan yang saya rasa tidak punya jawaban. Tidak ada sama sekali. Mengapa tidak punya jawaban?. Entahlah, saya juga tidak tahu kenapa pertanyaan ini menghantam inamjinasi saya saat menulis tulisan ini. Bicara soal tahun baru, tentu tidak terlepas dari bepergian. Ada yang ke pantai. Ada yang ke gunung. Ada yang ke pelukan mantan. Siapa tau. Bepergian tidak selalu sendiri. Selalu butuh teman ataupun partner yang bisa diandalkan. Itu semua dilakukan guna menunjang bahagia tahun baru. Namun, bahagia tahun baru tidak selalu dirasakan oleh semua orang. Ada sebagian yang merasa biasa-biasa saja. Atau sepi sekalipun. Orang-orang ini menjadi alasan kenapa saya buat tulisan ini. Meskipun banyak yang tidak setuju karena tahun baru identik dengan keramaian. Tapi, apa boleh buat. Semua itu tergantung bagaimana kita menjalaninya. Toh juga tidak merugikan orang lain. Kita lanjut ke inti tulisan...

KEHENINGAN YANG BERBICARA: MENGAPA KITA PERLU MENULIS?

Gambar
Oleh: Shiny.ane el'poesya Tulisan adalah sebuah fenomena yang mewujudkan transformasi bahasa dan pemikiran manusia ke dalam realitas abadi yang nyata. Berbeda dengan ucapan yang bersifat sementara dan terikat pada momen, tulisan menciptakan ruang di mana gagasan dapat melampaui batas waktu dan kehadiran fisik.  Teks akan memorikan petualangan, dan oleh karenanya tulisan menjadi harta karun bagi kepala manusia. Di mana bahasa tidak lagi bergantung pada suara yang hidup, melainkan membentuk sistemnya sendiri yang mandiri. Dalam tindakan menulis, memori manusia mengalami metamorfosis yang mendalam. Tulisan mengeksternalisasi pikiran, membebaskan ingatan dari kelemahan alami manusia: dari kelelahan bercakap-cakap hingga kemandekan sarana ucap sebab perbedaanya di setiap budaya dan waktu.   Memori dalam teks tulis akan tumbuh subur, bukan hanya sebagai tempat penyimpanan peristiwa, tetapi sebagai kekuatan kreatif yang mampu menghasilkan interpretasi baru. Kata-kata yang tertulis memungk...

DESEMBER DI MBENGAN; CENGKEH, HUJAN DAN KOPI

Gambar
Desa Mbengan yang berlokasi di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur menjadi salah satu daerah dengan buah cengkeh yang bisa dibilang lumayan banyak. Bayangkan saja, pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan petik cengkeh diperkirakan bisa diselesaikan pada akhir bulan September ataupun Oktober. Namun berbeda dengan tahun ini. Hingga Desember, petik cengkeh di Desa Mbengan tidak kunjung selesai. Lambatnya proses pemetikan dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi. Sehingga tidak heran jika banyak cengkeh yang masih berbunga di pohonnya. Bersamaan dengan itu, Tuan cengkeh juga ikut pegang kepala sambil usap air mata. Air hujan terus mengguyur dibaluti angin dan kabut. Seperti kota mati tanpa suara. Tetapi mau bagaimana lagi, begitulah biasanya seperti sebelumnya. Desa Mbengan seakan menghantui momen bulan Desember. Ceria canda dan tawa dibaluti duka. Semuanya dibawa oleh genangan air hujan. Yang tertinggal di dapur adalah asap yang mengepul. Wangi kayu cengkeh yang sudah kering mem...