Satu demi satu tetes ia berhasil basahi bumiKu.
Bergerak jatuh , perlahan beserta suara yang nyata.
Bersahutan dengan harapan yang hanya dalam asa.
AkanKah dinda rasa segala kedinginan hujan ini.
Atau hanya rasa dingin yang mencekam raga?
Siapkah dinda akan hari-hari baru yang lebih dingin.
Karena hujan tak pernah berjanji tuk datang.
Aku akan tetap basah, dan tetap kedinginan.
Sampai hujan ini berkata lantang tuk diam selamanya.
Aku tak bisa memberikan pesan apa-apa pada hujan.
Tapi, hanya Doa pengiring tidur bagi ragaKu sendiri.~

Komentar
Posting Komentar