Warga Manggarai Hadir saat Yesus Beri Makan Lima Ribu Orang, Benarkah?



ROBER JEMALI - Yesus memberi makan lima ribu orang adalah suatu peristiwa mukjizat yang diperbuat oleh Yesus Kristus yang dicatat dalam pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.

Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam keempat kitab Injil, yaitu pada Injil Matius pasal 14, Injil Markus pasal 6, Injil Lukas pasal 9, dan Injil Yohanes pasal 6.

Mukjizat ini dikenal dengan sebutan "Mukjizat lima (ketul atau jelai) roti dan dua ikan". 

Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di daerah bergunung sunyi, dekat sebuah kota yang bernama Betsaida, di sisi timur laut Danau Galilea (atau Danau Tiberias), yang termasuk wilayah Gaulanitis, di seberang Kapernaum, yang terletak di wilayah Galilea.

Inti dari peristiwa, sifat manusiawi kita adalah selalu berpikir bahwa kita perlu berbuat lebih banyak, tetapi kisah Yesus memberi makan 5000 orang menunjukkan kepada kita bahwa Tuhan sanggup melakukan begitu banyak hal dengan begitu sedikit!

Lalu apa hubungannya jika warga Manggarai hadir dalam mukjizat Yesus beri makan lima ribu orang? 

Bicara soal makan, tentu ini berkaitan dengan kondisi perut. Jika sudah berbunyi, tentu menandakan sudah lapar. 

Warga Manggarai identik dengan usaha pertanian. Terutama sawah. Banyak daerah penghasil beras di Manggarai. Baik Manggarai Timur, Manggarai Tengah dan Manggarai Barat.

Tidak menutup kemungkinan, penghasilan beras sebagai bahan pokok makanan akan tercukupi, walaupun dipanen per musim.

Berangkat dari situ, jika kita melihat fakta, orang Manggarai jika lapar, sangatlah tidak mungkin untuk tidak nambah. Apalagi jika ada daging. 

Namun jika kembali ke mukjizat di atas, faktanya bukan nasi yang diberikan Tuhan Yesus, melainkan roti dan ikan. Berbalik fakta. 

Bicara soal roti, jika di Manggarai pastinya tunggu ada acara. Seperti, kenduri, sambut baru, arisan dan acara lainnya. Dan orang Manggarai, tidak terlalu suka makan roti. Paling ikan. 

Ikan sudah lama menjadi incaran. Tidak apa-apa jika cuma tembang atau cengkalang. Yang penting digoreng atau dibakar. Sedikit bumbu menambah cita rasa. Sungguh menggoyang lidah. 

Tapi dalam Injil tidak disebutkan ya. Ikan yang diberikan oleh Yesus Kristus itu ikan tongkol atau ikan cengkalang. Karena jika dua ikan itu, maka itu masuk kategori ikan kesukaan orang Manggarai.

Jika kembali pada Injil bacaan, yang sisa itu hanya roti yaitu sebanyak 12 bakul. Kenapa ikan tidak sisa? Mungkinkah ada orang Manggarai saat itu? Adakah nenek moyang Manggarai saat itu?

Ini adalah pertanyaan teoritis. Orang Manggarai kurang menyukai roti. Tapi lebih suka ikan. Apalagi jika ikan cengkalang. Dia lebih berisi dari ikan tembang. Tapi tak apalah. Keduanya masih disukai orang Manggarai.

Kembali ke pertanyaan di atas. Saya pikir waktu itu ada nenek moyang orang Manggarai. Ya walaupun tidak banyak. Karena pada dasarnya orang Manggarai suka ikan. 

Jika tidak ada orang Manggarai, pasti bukan roti yang sisa, melainkan sisa ikan. Karena roti bukan makanan kesukaan orang Manggarai. Roti makanan orang Eropa. Entahlah orang Eropa waktu itu kurang banyak yang hadir. 

Kebanyakan orang Manggarai. Itu alasannya kenapa roti yang sisa. Bukan ikan. Sekian. ***






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR