Cerpen Dia Menyelinap Lagi



Setiap Dia tiba, hatiku berdebar-debar, seakan-akan menyambut kekasih yang lama hilang. Dia selalu datang tanpa aba-aba, menyelinap dengan keindahan yang tak tertandingi. 

Dalam kesunyian sore yang tenang, aku menanti-nantikan kehadirannya. Dia selalu hadir dengan kehangatan yang membuat hatiku bergetar. 

Setiap hari, tanpa bosan, aku menunggunya. Dan di setiap kedatangannya, aku selalu terpesona oleh kemegahan yang dia bawa.


Hari ini tak berbeda. Hembusan angin sore yang lembut mengusik dinding jendela di tempatku tinggal. 

Di luar, dunia berangsur-angsur berubah warna. Aku berdiri dekat dinding jendela tinggi itu, merasakan kehadirannya yang semakin dekat. 

Dia selalu tahu bagaimana membuat hatiku berdebar, bagaimana membuat aku merasa seolah hanya kami berdua di dunia ini. 

Setiap kali dia datang, seluruh keberadaan ini terasa sempurna.


Aku ingat pertama kali merasakan kehadirannya. Saat itu, aku baru pindah ke asrama. Ruangan ini terasa begitu asing dan dingin. 

Namun, begitu dia menyelinap masuk, segala kegelisahanku lenyap. Keindahannya menghangatkan hati yang semula gundah. 

Sejak saat itu, aku selalu menanti-nantikan setiap kali dia menyelinap lagi, menyentuh setiap sudut ruangan dengan keanggunannya.


Dia adalah segala-galanya. Setiap kali dia datang, aku merasa dunia ini milik kami berdua. 

Dia menyapa dengan lembut, menelusuri wajahku, mengusik helaian rambutku. Kehadirannya selalu sempurna, tiada pernah salah waktu. Saat dia hadir, aku selalu merasa istimewa. 

Ada kehangatan yang tak terjelaskan, ada keromantisan yang tak terbantahkan. Dia membuatku ingin terus menyambutnya, ingin terus berada di dekatnya.


Dalam keheningan sore ini, aku menunggu. Detik-detik berlalu perlahan, namun hatiku tahu bahwa dia akan datang. 

Dan benar saja, dia mulai menyelinap lagi. Cahaya lembut mulai menelusup melalui dinding jendela itu, memberi cahaya pada lorong gelap. 

Aku tersenyum, merasa diriku diselimuti oleh kehangatan yang tak tertandingi. Setiap kali dia datang, dunia terasa lebih hidup, lebih penuh cinta.


Aku bangkit dari tempatku menyaksikan segalanya, melangkah pelan menuju balkon. Setiap langkah terasa seperti tarian yang indah, setiap gerakanku seakan-akan dipandu oleh kehadirannya. 

Dia yang selalu menemaniku, dia yang selalu hadir dengan keanggunan yang memukau. Aku berdiri di balkon, membiarkan angin sore yang lembut mengelus wajahku. Dan di sana, dia menantiku.

Dia menyelinap dengan sempurna, melukis langit dengan warna keemasan yang menakjubkan. Aku berdiri di sana, terpesona oleh keindahan yang dia bawa. 

Cahaya lembut menyentuh setiap sudut pandanganku, menciptakan pemandangan yang tak pernah bisa kulupakan. 

Di saat-saat seperti ini, aku merasa begitu hidup, begitu dicintai. Dia selalu tahu bagaimana membuatku merasa istimewa.

Setiap sore menyapa, dia datang dengan janji keindahan yang tak terbantahkan. Aku seperti terbius oleh indahnya Dia. 

Setiap hari, dia memberikan alasan bagiku untuk tetap berharap, untuk tetap percaya bahwa ada keindahan di dunia ini yang tak pernah pudar.

Saat matahari perlahan tenggelam, aku merasakan damai yang sulit dijelaskan. Di hadapanku, langit berubah menjadi kanvas yang penuh warna. 

Aku tersenyum, merasakan kehadirannya yang begitu nyata. Dia yang selalu menyelinap lagi, membawa cinta dan kehangatan yang tak tertandingi. Dalam keheningan sore ini, aku merasa lengkap. 

Aku tahu, esok dia akan datang lagi, menyelinap dengan keanggunan yang sama, membawa cinta yang tak pernah lekang oleh waktu. 

Dia yang selalu hadir, dia yang begitu indah, dan dia yang selalu membuatku ingin selalu menyambutnya. Setiap senja adalah janji baru, setiap kali dia datang adalah anugerah. 

Dan aku, akan selalu di sini, menantikan dia yang menyelinap lagi. Cahaya keemasan yang menyelinap di dinding kaca besar asramaku, cahaya yang membawa cinta dan kehangatan yang tak pernah pudar.


Hingga aku menyadari satu hal. Cahaya itu adalah janji akan keindahan yang abadi, cinta yang tak pernah pudar.

Dia adalah cahaya yang terus menyelinap, mengisi hidupku dengan keanggunan yang tak tertandingi. Setiap hari, aku akan selalu menanti dia yang menyelinap, membawa cinta dan kehangatan yang abadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR