PENULIS ITU JANGAN BAPER
Suhu kok baperan, kau bertanya padaku.
Tentang puisi satir yang harus ku ciptakan Dengan kata-kata yang tajam menusuk hati Membuat sang pembaca merasa sesak nafas
Katakanlah, apakah kau ingin dipuji
Dengan pujian palsu yang tak bermakna Ataukah kau ingin terpukul dengan kenyataan Bahwa hidup ini tak selalu indah dan manis
Oh suhu kok baperan, kau tak perlu bersedih Puisi satir adalah seni yang menggugah Menggugah untuk merenung dan memperbaiki diri.
Bukan untuk membuat baper dan tersinggung hati
Lihatlah dunia di sekitar kita. Penuh dengan kepalsuan dan ketidakadilan.
Tapi tak perlu menangis dan meratapi. Tinggal tuliskan saja dengan gaya satir yang cerdik
Kritiklah dengan kata-kata yang halus. Tak perlu pedas dan menusuk luka.
Karena yang terpenting adalah pesan yang tersampaikan. Bukan sekedar untuk mencairkan amarah
Jadi suhu kok baperan, janganlah berkecil hati. Puisi satir tak hanya tentang sindiran.
Tapi juga tentang pemikiran yang tajam dan cerdas. Untuk memperbaiki dunia yang tak sempurna
Tak perlu baper, jadilah pembaca yang bijak. Menyimak pesan di balik kata-kata satir.
Dan jika kritik ini membuatmu tersinggung Mungkin ada yang perlu diintrospeksi dalam dirimu.
Sebening Danau Rana Mese nalar dan hatimu.
Kota Borong, bumi sastra Manggarai Timur, Desember 2023
Komentar
Posting Komentar