MENGUAK FAKTA NAPAR PATA, MEI 1995🌹
Napar Pata berlokasi di jalan lintas Mok-Borong.
Tepatnya di tanjakan curam setelah melewati kampung Mok.
Banyak orang belum mengetahui peristiwa ini.
Peristiwa Napar Pata ini sungguh tragis yang memakan belasan anak-anak dan guru-guru pembimbing Sekolah Dasar dari Kampung Jong, Ketang, dan Watu Ata.
Kejadian ini bertepat pada hari minggu dan orang-orang sedang mengadakan ibadah di gereja.
Dalam ceritanya, belasan anak-anak dan guru-guru pembimbing ini menaiki mobil Wijaya yang star dari Jong menuju Borong untuk menghantar anak-anak dan guru Sekolah Dasar guna mengadakan kegiatan Lomba Bidang Studi dalam rangka Hari 2 Mei kala itu.
Sebenarnya ada juga anak-anak dari SDK MOK yang menaiki mobil tersebut, namun karena banyaknya anak-anak dari jong,ketang dan watu ata, maka yang dari mokNya tidak sempat menaiki mobil tersebut.
Memang yah, namanya juga sial tidak ada yang tau.
Sampai di Napar Pata, tiba-tiba tepat di tanjakan mobil kehilangan keseimbangan.
Mobil akhirnya tidak dapat melaju naik , melainkan mundur dengan kecepatan tinggi.
Pada waktu itu seluruh isi mobil kehilangan akal untuk melompat ataupun berpikir agar selamat.
Akhirnya mobil dengan body yang bercat merah ini terbuang ke jurang bagian kiri jalan.
Dengan sekuat tenaga sopir ingin membelokan stir ke arah kanan belakang, tetapi mobil melaju cepat nan jatuh ke jurang.
Teriakan dari seisi mobil menggemparkan sekitaran Napar Pata hingga di dengar oleh para petani sawah di Mbawa Rani kala itu.
Diketahui, mobil terguling 3 kali ke jurang, hingga bagian belakang dan depannya terpisah.
Anak-anak sekolah dan guru pembimbing juga terkena imbasnya.
Namun, sopir dari Mobil Wijaya ini ternyata selamat dan kabur tidak tau kemana.
Bantuan pun datang dari para petani yang pada hari itu masih di kebun sekitaran Napar Pata.
Lalu mereka mengangkat yang sakit ,ada yang mati.
Ada 3 orang yang mati di tempat ( tidak di ketahui ), dan yang lainnya luka parah dan luka ringan.
Akhirnya keluarga datang dan menghantar pulang anggota keluarganya.
Luka-luka parah yang ada menimbulkan banyak darah yang keluar .
Dengan bantuan seadanya, para petani mengandalkan daun pisang untuk tempat sementara bagi mereka.
Akhirnya sekarang ada sisa kuburan dari mereka yang mati kala itu.
....
Sekian✍️
TheStoryOfMbengan,SpeciallyNaparPata🍁
Komentar
Posting Komentar