π— π—’π—ž π—–π—œπ—‘π—§π—” π— π—”π—§π—œπ—žπ—¨❤️


Hari itu,tepat 17 bulan september aku ada
Mok kala itu sunyi tanpa deru mobil yang beruntutan
Aku, menangis di pangku mamaKu,
Tatkala masih bayi nan aku di sayangi
  Waktu mengayun berlalu, kenanganpun tumpuk pada memori
  Kini aku jatuh cinta, pada kota kecilKu ini, 
  Ya,Mok namanya
Pelukan mesrah belasan tahun lalu, kini tinggal hampa
Kisah kisah kecil, masih sekolah telah punah entah kemana
Perasaan baru kemarin aku meninggalkan,
Tapi tidak apa lah, BundaKu masih di sini menemani
  Oh Mok cintaKu...
  Apa kabarMu hari ini?
  SehatKah kau hari ini?
  Aku harap kau baik baik saja,
Setiap kali kaki ini beranjak jauh, hati tetap menoleh
Barangkali aku jatuh hati padaMu ,MokKu
Dari pagi ke pagi yang merekah , aku bersujud
Barangkali Kau mencintaiKu kembali
  Aku dengar Kau sedih,ohh Mok
  Aku dengar kau di sepelekan oleh tuan tuan 
  Aku dengar ada sepak terjang di lutut ibu pertiwi ini
  Aku dengar kau susah hatiNya,
Ohh,Mok cintaKu
Kami masih disini , menghapus air mataMu
Kami masih disini, mengobati setiap luka di hatiMu
Kami masih disini, menghalang tuan tuan untuk berkoar 
  Tanah mori ini tetaplah istimewa, hingga hari tua kami
 Sampai kami menutup mata di rumah kami ini
  Sehat selalu lah MokKu,
  Hingga tubuh ini berbaring matiπŸ”₯❤️

-----------''''''------------✍︎

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR