ππ€πŠ 𝐓𝐔𝐀 πˆπ“π” 𝐓𝐄𝐋𝐀𝐇 πŒπ„ππƒπ€ππ€π“ 𝐓𝐄𝐑𝐀𝐍𝐆



Banyak memori yang ditinggalkannya, dan banyak pesan serta 
kesan yang pernah diterima oleh 
orang-orang hebat hingga kini 
mereka bergulat sebagai guru di 
lembaga pendidikan ini. Tidak 
hanya pada guru-guru, beliau 
sempatkan memberi pesan bagi 
anak-anak yang pernah bergulat di 
sini selama tiga tahun. “
Sekolah pink itu jadi saksi 
bisu bagaimana Pak Tua 
membangkitkan jiwa 
kuatnya untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan 
dengan nama SWAKARSA. Memang tidak banyak orang mampu memiliki jiwa kepemimpinan seperti beliau, Ia mampu menciptakan rumah itu untuk perhimpunan bagi banyak orang. Yah, 
SMK Swakarsa Ruteng, sekolah 
yang terletak di Rowang ini tak lagi 
asing di mata khalayak ramai. 
Pak Tua sendiri sebagai 
penentu dalam pendirian sekolah 
ini. Terutama bagaimana ia mampu menciptakan segala seni kejuruan yang mungkin akan diminati 
oleh anak bangsa dikemudian hari. 
Tahun 1989 menjadi awal fondasi 
dari segenap kegiatan di sekolah 
pink itu. Segala kesibukan serta 
pemberian pemikiran dan tenaga 
akan dicurahkannya dengan sepenuh hati. Beliau tak pernah lelah 
membawa yang terbaik bagi lembaga pendidikan ini. 
Lambat laun waktu berjalan, usia serta tenaga Pak Tua 
terkuras keluar demi lembaga pendidikan ini. Jiwa ksatria yang kompetitif serta inovatif semakin membuatnya yakin bahwa sekolah ini 
suatu saat kelak akan menjadi lembaga yang berkelanjutan bagi segenap insan yang ingin menggali ilmu 
di sini. 
Kompetensi keahlian yangdiinspirasinya dan kemudian tampak adalah; Akomodasi Perhotelan, Usaha Tata Boga, dan 
Usaha Perjalanan Wisata. Ketiga 
kompetensi ini semakin bergelora 
di setiap derap langkah sekolah 
pink ini. Banyak sekali perubahan 
nyata yang Beliau bangun, hingga 
pada waktu beliau tutup usia. 
Di sini pula, banyak 
memori yang ditinggalkanNya, serta banyak pesan serta kesan yang 
pernah diterima oleh orang-orang 
hebat hingga kini mereka bergulat 
sebagai guru di lembaga pendidikan ini. Tidak hanya pada guruguru, beliau sempatkan memberi 
pesan bagi anak-anak yang pernah 
bergulat di sini selama tiga tahun. 
22 Januari 2022 adalah 
hari suci serta sedih bagi lembaga 
pendidikan SMK Swakarsa 
Ruteng. Di hari itu Pak Bernadus 
P. Nasur menutup mata untuk 
selamanya. Usia yang tua serta raga 
yang tak lagi memungkinkan, 
membuatnya pergi untuk selamanya. Hari itu menjadi sedih dan 
ratap tangis tak terbendung dari 
setiap insan yang mengenalnya sebagai sosok yang baik. Rumahnya 
penuh air mata, membiarkan air 
mata itu mengalir deras hingga 
semuanya merasakan kesedihan 
yang terdalam. 
Aku sebagai pelajar di 
bangku kelas XII merasakan 
kesedihan yang mendalam itu. 
Kepergiaanya membawa dukacita 
besar bagi seluruh keluarga besar 
SMK Swakarsa Ruteng. Namun 
percayalah, Beliau telah bangkit 
dari kesakitan, beliau telah pulang 
membawa damai sejahtera, beliau 
telah mendapat terang di mana 
tempat semua manusia ada pada 
akhir hayat. Doa kami mengiringi 
jalan menuju bapa menuju surge 
terang. (sk/red.)
 
πš›πš˜πš‹πšŽπš›π™ΉπšŽπš–πšŠπš•πš’...
πš›πšžπšπšŽπš—πš;π™³πš’πš—πšπš’πš— πšπšŠπš— πšœπšŽπšπšŠπš•πšŠ πš”πšŽπšœπšŽπšπš’πš‘πšŠπš—π™½πš’πšŠ)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR