𝐒𝐞𝐣𝐞𝐝𝐚 𝐀𝐧𝐠𝐢𝐧

-




   𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐞𝐫𝐣𝐮𝐦𝐩𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐮𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐢𝐬𝐮. 𝐌𝐞𝐫𝐚𝐧𝐚 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐧𝐣𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐚. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐛𝐢𝐬𝐮 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮, 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐦𝐚 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐭𝐨𝐩𝐢𝐤 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐢𝐧𝐜𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐧𝐝𝐚. 𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐠𝐚𝐧𝐭𝐢 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦,𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐬𝐮𝐭 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐬𝐞𝐧𝐣𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠. 

   𝐊𝐞𝐥𝐚𝐧𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐚𝐦 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐢𝐮𝐦𝐚𝐧 𝐧𝐚𝐟𝐚𝐬 𝐩𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐠𝐢 𝐤𝐞 𝐩𝐚𝐠𝐢 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐲𝐮𝐤𝐮𝐫 𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐬𝐮𝐣𝐮𝐝𝐊𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐥𝐮𝐩𝐚. 𝐊𝐚𝐮 𝐰𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐢𝐭𝐮 𝐛𝐞𝐫𝐜𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐦𝐚𝐡,𝐬𝐞𝐚𝐤𝐚𝐧-𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭 𝐫𝐮𝐦𝐚𝐡 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐧𝐲𝐚𝐦𝐚𝐧. 𝐊𝐞𝐫𝐢𝐧𝐝𝐮𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐡𝐚𝐬𝐫𝐚𝐭𝐊𝐮. 𝐓𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐭𝐢,𝐭𝐚𝐤 𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐚𝐫𝐚𝐡 𝐚𝐧𝐠𝐢𝐧. 𝐒𝐞𝐦𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐡𝐚𝐲𝐚 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐌𝐮 𝐦𝐞𝐫𝐨𝐧𝐚 ,𝐦𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢 𝐬𝐞𝐣𝐞𝐧𝐚𝐤 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢𝐠𝐚 𝐜𝐚𝐧𝐝𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚. 𝐌𝐞𝐧𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐣𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐤𝐞𝐥𝐨𝐩𝐚𝐤 𝐦𝐚𝐭𝐚𝐌𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐣𝐚𝐦 𝐧𝐚𝐧 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡. 

    𝐀𝐤𝐮 𝐬𝐞𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐭𝐢 𝐫𝐚𝐠𝐚 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐠𝐮𝐧𝐝𝐚𝐡 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐚𝐥𝐢𝐬𝐌𝐮,𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐞𝐭𝐊𝐮 𝐤𝐞𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧𝐚𝐧. 𝐖𝐚𝐣𝐚𝐡 𝐭𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐢𝐧𝐠𝐤𝐢𝐬 𝐰𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐠𝐞𝐫𝐢𝐦𝐢𝐬 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐮𝐣𝐚𝐭. 𝐊𝐚𝐥𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐢𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐫𝐢 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡-𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡𝐚𝐧, 𝐲𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐭𝐮 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐡𝐮𝐣𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐚𝐦𝐚 𝐛𝐮𝐥𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮. 𝐎𝐦𝐛𝐚𝐤 𝐫𝐚𝐦𝐛𝐮𝐭𝐌𝐮 𝐦𝐞𝐥𝐚𝐦𝐛𝐚𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡,𝐬𝐞𝐚𝐤𝐚𝐧-𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐫𝐮𝐡 𝐠𝐞𝐫𝐢𝐦𝐢𝐬 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐥𝐞𝐛𝐚𝐭 𝐭𝐮𝐫𝐮𝐧. 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡,𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐚𝐭𝐊𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐜𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐠-𝐜𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧𝐠. 

    𝐀𝐩𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐝𝐚𝐲𝐚,𝐤𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐧𝐝𝐮𝐤 𝐬𝐞𝐩𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦. 𝐊𝐢𝐧𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐭𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐜𝐡𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧-𝐜𝐡𝐚𝐭𝐢𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐮𝐧𝐠𝐤𝐮𝐬 𝐫𝐚𝐩𝐢 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐧𝐚𝐝𝐚 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐟. 𝐒𝐞𝐦𝐮𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚. 𝐊𝐚𝐮 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐡𝐢𝐥𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐭𝐚𝐭𝐚𝐩𝐚𝐧𝐊𝐮,𝐡𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐛𝐮𝐭𝐚 𝐦𝐞𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭𝐌𝐮. 𝐒𝐞𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐤𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐢𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐧𝐜𝐢𝐊𝐮, 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐮𝐝𝐮𝐭𝐤𝐚𝐧𝐊𝐮 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐬𝐮𝐧𝐲𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐢𝐤𝐚𝐦. 

   𝐖𝐚𝐡𝐚𝐢 𝐤𝐚𝐦𝐮, 𝐬𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐛𝐚𝐢𝐤-𝐛𝐚𝐢𝐤 𝐬𝐚𝐣𝐚㋛︎

.......

𓁹𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝙺𝚒𝚝𝚊𝚄𝚜𝚊𝚒𝚂𝚞𝚍𝚊𝚑

𝑅𝑜𝑏𝑒𝑟𝐽𝑒𝑚𝑎𝑙𝑖

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

-
Gambar
Kasat Reskrim Polres Manggarai Iptu Robbyanli Dewa Putra mengungkapkan penyebab tewasnya mahasiswi berinisial LJ yang ditemukan membusuk di kamar kosnya di Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). LJ tewas karena bunuh diri setelah putus cinta dengan kekasihnya. Robby -sapaan Robbyanli- mengatakan dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), disimpulkan LJ mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kamar kos. Mahasiswi semester 7 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Katolik St. Paulus Ruteng itu membuat surat wasiat untuk ibu kandung, saudara, dan mantan pacarnya sebelum gantung diri. Surat wasiat itu ditulis di dalam buku diari. "Korban mengalami depresi karena putus cinta sehingga korban bunuh diri," ungkap Robby, Rabu (20/11/2024). Robby mengatakan keluarga menerima kematian LJ sebagai takdir hidupnya. Untuk itu, keluarga tidak membuat laporan polisi. "Keluarga korban menerima secara ikhlas kematian korban sebagai ajalny...
Baca selengkapnya

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

-
Gambar
Mok. Begitu namanya. Nama salah satu kampung di Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur, Flores NTT. Nama kampung itu kian meroket. Bukan hanya kisah heroik tentang rakyat mempertahankan sejarah. Tetapi karena tanah leluhur "Mok" itu sendiri. Tetapi menyebut Mok, tak luput dari memori yang pernah pahat beberapa waktu lalu. Tanggalnya saya lupa, sebut saja tanggal keramat. "Mok itu warisan sejarah yang telah menghakimi harkat dan martabat rakyat jelata yang menyandarkan hidupnya pada perjuangan pendahulu". Saya kira pernyataan di atas menjadi tombak dan tameng coretan ini saya publikasikan. Kita mulai cerita soal kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur yang ingin segera membangun Puskesmas Mok di Desa Rana Kolong. Kebijakan ini nyatanya ditolak keras oleh warga Mbengan. Terlebih khusus di daerah PUSPAR (Pusat Paroki) Mok. Bagaimana tidak dipermasalahkan, pembangunan di Rana Kolong namun membawa nama Mok yang notabene di Desa Mbengan. Kira-kira baga...
Baca selengkapnya

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR

-
Gambar
Sudah sekitar 7 tahun Ia menjadi sopir oto kol. Waktu 7 tahun menjadikan ia populer di kalangan masyarakat sepanjang rute dari Ruteng ke Elar PP, tempat dimana ia mencari penumpang dan mengangkut hasil komoditas para petani, seperti : kopi, kemiri, vanili dan sebagainya . Ia dikenal ramah, sopan dan bertanggungjawab kepada barang penumpangnya. Namanya Paulus. Suatu hari Paulus memangku kaki di terminal Carep. Tiba-tiba seorang wanita menarik bahunya. ” Elar ite ko om ?” Tanya wanita itu. Paulus membalikan badan, ia tidak percaya dengan apa yang sedang dihadapinya saat itu. Seperti disambar petir siang bolong. Wanita itu adalah mantan Paulus yang tiga hari sebelum menikah pergi tanpa alasan yang jelas dan berpisah secara sepihak. “Saya harus profesional menerima penumpang. Pokoknya harus”. Tuturnya dalam hati. “Io ite nggerawo Elar ami. Kebetulan mangakin tempat kosong be olo”. Jawab Paulus terbata-bata. Raut wajah wanita itupun kurang enak dipandang. Sepertinya ia malu atas perbuata...
Baca selengkapnya