PAROKI BERAROMA CENGKEH
PAROKI BERAROMA CENGKEH
Itulah sejatinya julukan yang tepat,untuk salah satu paroki di Keuskupan Ruteng,yang letaknya tidak jauh dari ujung timur,Manggarai Timur. Sebut saja,Paroki St.Agustinus Mok.
Secara de facto,paroki ini sudah didirikan sebagai sebuah paroki pada tahun 1946, dengan pastor yang melayani pada saat itu Pater Yosef Van Huf, SVD. Kala itu paroki St.Agustinus Mok masih menyatu dengan Paroki Pius X Mukun. Pater Fosef Van Huf, SVD, melayani paroki ini hingga tahun 1947.
Pada tahun 1948 sampai tahun 1949 dilayani oleh Pater Bruno Bras, SVD. Tahun 1950 sampai 1952 dilayani oleh Pater Yurants Vojensiak,SVD. Tahun 1953 sampai 1970 dilayani oleh Pater Yosep Krchmar, SVD.
Pada tahun 1970 dengan syarat pendirian sebuah paroki, maka secara de jure, terbentuklah Paroki St.Agustinus Mok. P.Yosep Krchmar, SVD, yang sebelumnya melayani paroki ini, diangkat menjadi pastor paroki Mok yang pertama.
P.Yosep Krchmar,SVD menjabat sebagai pastor paroki hingga tahun 1989. Pada tahun 1990-1991 menjabat Rm.Thomas Mange, Pr. Lalu di tahun 1992 sampai 1995 menjabat Rm.Maksensius Mandaru, Pr.
Tahun 1995 sampai tahun 1998 menjabat Pater Lasarus Tamonot,SVD. Tahun 1999 sampai 2005 menjabat Pater Martinus Toke, SVD. Tahun 2005 sampai 2013 menjabat Pater Antonius Pea,SVD. Tahun 2013 sampai 2014 menjabat Rm.Benediktus Jaya,Pr
. Tahun 2014 sampai 2021 menjabat Rm.Fransiskus Martinus Perik,Pr. Tahun 2021 hingga sekarang menjabat Rm.Rafael Sambe,Pr.
Hingga saat ini, Paroki St.Agustinus Mok masih tetap eksis sebagai salah satu paroki di Keuskupan Ruteng. Dengan jumlah umat hingga tahun 2022 sebanyak 15.082 jiwa yang tersebar di 16 stasi. Dengan perincian, terdapat 153 KBG,dan 3.014 kepala keluarga. Data ini sesuai dengan data sensus umat per-desember 2021.
Dengan jumlah jiwa yang begitu banyak, maka tak dapat di pungkiri, perayaan-perayaan besar seperti natal dan paskah dibagi dalam lima tempat pelayanan, yaitu pusat paroki yang adalah Stasi Mok, Stasi Pau,Stasi Mesi, Stasi Ketang dan Stasi Golodopo. Hal ini disiasati karena gereja paroki hanya berapasitas 1.000 orang.
Gereja lokal keuskupan Ruteng, mencetuskan bahwa di tahun 2022 ini adalah tahun pariwisata holistik. Sebagai salah satu paroki tua di Keuskupan Ruteng, tentunya hal ini menjadi salah satu destinasi wisata rohani yang sangat menarik.
Menanggapi hal ini, menjadi ikonik yang mesti menjadi prioritas keunggulan dalam penataanNya untuk lebih mempercantik diri, seperti penataan lingkungan sekitar gereja, berupa jalan utama , area parkir, dan juga taman bunga. Sedangkan di dalam gereja penataan tempat duduk umat dan pemasangan kramik gereja.
Paroki beraroma cengkeh, tentu sejak berdirinya cengkeh merupakan tanaman perkebunan yang tidak pernah lekang oleh waktu. Dekat gereja paroki, terdapat perkebunan paroki yang isinya pepohonan cengkeh sehingga memberikan warna dan suasana tersendiri ketika orang mengunjungi gereja ini.
Bisa dibilang, gereja St.Agustinus Mok, sebagai bangunan yang dipagari oleh pepohonan cengkeh. Maka itulah paroki ini dijuluki sebagai Paroki Beraroma Cengkeh.
Sedangkan untuk jalur transportasi menuju ke sini sedang dalam proses pengerjaan. Selamat berkunjung Ke Mok dan mampir ke Paroki Mok.
....
Salam Dari Kami Anak Mok♡︎
REPORTER: Kak Sardin ( @CANDIKZ MILIANO)
KETIKAN: Rober Jemali (@ROBER JEMALI)
Salam Literasi Dan Salam Pariwisata Rohanić·︎
Komentar
Posting Komentar