ππ”π‹πˆπ‡πŠπ€π π‹πˆπ“π„π‘π€π’πˆ ππ€π†πˆ π†π„ππ„π‘π€π’πˆ πƒπˆπ†πˆπ“π€π‹

LITERASI PELITA GENERASI BANGSA


Pendahuluan
Kemajuan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat adalah bagian dari multi fungsi kehidupan. Ilmu-ilmu yang didapatkan setiap hari adalah tanda nyata bahwa perkembangan ilmu pengetahuan sungguh mempererat  serta bekerja dalam kehidupan kita. Keterbatasan-keterbatasan yang sering dialami adalah dimana kurangnya penerapan dilingkungan sekolah serta lingkungan masyarakat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan adalah suatu pelita yang dapat menggenerasikan yang pada akhirnya menjadi literasi. Semangat juang para pendahulu untuk membawa pelita pendidikan bukanlah hal yang mudah bagi peradaban suatu bangsa dan negara, dengan mencerminkan nilai adab nasionalisme ,mereka sungguh tekun dalam membuka cakrawala berpikir demi sebuah generasi literasi sekarang. 
Sesuai perkembangan dunia pendidikan yang kita rasakan sekarang tentu banyak sekali kendala serta bahaya untuk mewujudkan pelita generasi. Anak-anak muda seakan sepele dengan literasi yang ternyata pada akhirnya dapat membebaskan mereka dari kebodohan lalu dapat menjumpai pelita yang menerangkan. Di era digital sekarang, dari orang tua,dewasa, sampai anak-anak sudah diracuni oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kemudahan mencari informasi serta hal-hal baru dapat mereka akses lewat internet , tanpa membuka buku lagi. Semua buku-buku itu seakan dijauhi oleh pandangan serta luntur oleh peradaban. Dalam perkembangan seperti ini , literasi yang menggenerasikan seakan sirna dalam diri manusia. Manusia sudah terbiasa dengan media elektronik, hingga pada akhirnya pelita literasi adalah suatu sumbangsi masalah pada karya tulis ini. Dengan memperhatikan masalah yang dibahas, sungguh sangat berdampak buruk bagi perkembangan literasi . 
Dilansir dari kemendagri.go.id.(23/3/2021) pada rapat koordinasi nasional bidang perpustakaan tahun 2021, Kepala Perpusnas, M.Syarif Bando mengatakan bahwa persoalan indonesia adalah rendahnya tingkat literasi. Lebih lanjut beliau menambahkan hal tersebut terjadi karena indonesia telah diklaim dan dihakimi sebagai negara yang rendah budaya bacanya,sehingga menyebabkan rendah pula indeks literasinya. 
Budaya literasi sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kemajuan suatu bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa dan negara adalah tergantung pemikiran rakyatnya. Bila rakyat cukup cerdas memilih mana yang baik dan mana yang buruk, maka kebangkitan bangsa tersebut dapat mencerdaskan kehidupan rakyatnya. Dengan adanya masalah literasi ini maka saya sebagai penulis mengangkat judul LITERASI PELITA GENERASI BANGSA. 
 

















Pembahasan
        Secara luas literasi dikatakan sebagai kemampuan menulis dan membaca. Dalam wikipedia ,istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai literatus ,yang berarti orang yang belajar. Secara garis besar,literasi merupakan istilah umum yang merujuk pada kemampuan keterampilan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung serta memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan seseorang dalam berbahasa (m.kumparan.com). 
         Dalam hal ini pembahasan tentang literasi sangatlah bermanfaat bagi peradaban dunia dan perkembangan keterampilan seseorang. Hal dasar yang akan dibahas adalah bagaimana media literasi yang baik untuk menunjang perkembangan keterampilan itu sendiri?. Ada banyak media penunjang literasi diantaranya adalah media elektronik. Banyak sekali keuntungan dalam menggunakan media ini dimana informasi-informasi sangat mudah dan cepat didapatkan . Banyak orang mungkin sudah cenderung lagi membuka buku bacaan, sehingga mereka hanya membuka handphone,laptop, dan masih banyak lagi ,agar memudahkan menemukan informasi yang akurat. Dalam pembahasan ini ada dua hal yang dipermasalahkan yaitu;
apakah penggunaan media elektronik mampu mengembangakan keterampilan literasi?
apakah buku bacaan mampu mengembangkan keterampilan literasi dibandingkan dengan media elektronik.
     Dalam kesibukannya, banyak orang sekarang hanya menggunakan media elektronik untuk memudahkan pekerjaannya. Untuk masalah literasi, memang ada banyak keuntungan dari media elektronik namun tidak bnayak orang yang hanya membuka bacaan-bacaan, banyak orang yang hanya sebelah mata memandang bacaan itu dan tidak mengembangkan kemampuan literasinya. Berbeda dengan buku bacaan yang kita baca, mungkin kita akan mampu membacanya dengan cermat dan membiasakan diri untuk mengembangkan kemampuan literasi yang nantinya akan mengenerasikan . Semua masalah itu tidak lagi membuat banyak orang kembali pada kebiasaan lama bahwa membaca lewat buku bacaan akan lebih baik dan mudah dibandingkan  lewat media elektronik, 55% orang menyukai media elektronik untuk mengembangkan minat baca serta kemampuan literasi, dan 45% orang akan menyukai membaca lewat buku bacaan. Jangan heran jika indonesia menduduki posisi 62 dari 70 negara yang melakukan gerakan literasi, sehingga dikatakan belum mampu mengembangkan kemampuan literasi dengan baik. 
      Literasi sebagai pelita generasi bangsa adalah pemikiran baru bagi anak-anak muda indonesia dalam menghadapi masalah minat untuk mengembangkan kemampuan literasi. Tidak banyak orang menyukai literasi, sehingga kebodohan dalam menentukan minat belajar masih minim.  Ada banyak manfaat dalam literasi itu sendiri diantaranya;
  A. Mampu mengembangkan  teknik literasi pada era digital saat ini.
  B. Dapat menjadi ilmu dikemudian hari bahwa membaca saat ini dapat membuahkan    membuahkan hasil dihari nanti.
  C.Adanya literasi ini dapat membukan pola pikir yang cerdas dalam menggunakan alat-alat elektronik untuk kegiatan yang berguna dan bermanfaat. 
  D. Literasi mampu memberikan hal baru bila kita terus membaca dan mengulas bacaan itu .
Penguasaan literasi adalah sumber utama dalam memajukan suatu adab bangsa. Bila literasi suatu bangsa telah hilang, maka adab bangsa itu tidak lagi berguna bagi peradaban . Literasi yang berkebangkitan adalah mampu membawa segenap orang untuk menjadi pelita dari literasi untuk orang lain.











PENUTUP
      Dalam segenap kegiatan literasi adalah suatu kesatuan yang mampu menggerakan kemampuan bagi seorang dalam mencerminkan bahwa bangsa yang besar mampu berliterasi . Dengan penuh kesanggupan yang dalam, mari perbanyaklah literasi bukan halusinasi. 
      Kesimpulan dari segenap masalah yang dibahas dapat disimpulkan bahwa pelita dari literasi itu sendiri adalah segenap orang yang bekerja demi kemampuan literasi itu sendiri . Semoga literasi mampu mwnjadi pelita untuk generasi bangsa. 

•Penulis merupakan alumni SMK SWAKARSA RUTENG dan pernah menjuarai lomba KARYA TULIS ILMIAH tingkat SMK SE-KABUPATEN MANGGARAI. 
Tulisan ini merupakan karya sendiri. Ide dan substansi yang dipaparkan dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terungkap, Mahasiswi di Ruteng Gantung Diri karena Putus Cinta, Tinggalkan Wasiat dalam Buku Diary

Narasi Gelisah Pembangunan Puskesmas Mok: Gatal di Kaki Garuk di Kepala

KISAH CINTA PAULUS: SOPIR OTO KOL RUTENG-ELAR